Menanggapi ancaman masa depan paska pandemi Covid 19, dua belas orang warga Gereja mendeklarasikan reaktifasi Persatuan Tani Kristen Indonesia (Pertakin) di Jakarta. Moderator deklarator, Ardian Sirait menyatakan bahwa deklarasi ini wujud tanggung jawab iman dan moral setiap kader-kader Gereja.
“Kami Warga Gereja, dengan tanggung jawab moral dan iman yang kami miliki melihat kondisi Dunia dan Indonesia saat ini yang diterpa pandemi Covid 19, secara sadar melihat ancaman masa depan adalah masalah pangan. Maka kami menyatakan menghidupkan kembali Persatuan Tani Kristen Indonesia (Pertakin) yang telah didirikan pada tahun 6 Maret 1959,” ujar Ardian, Minggu (20/12/2020) di Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Selanjutnya Ardian menyampaikan, mendaulat sebagai deklarator berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB), PP GMKI, DPP GAMKI, dan DPP PIKI akhirnya menugaskan Ir Jainal Pangaribuan sebagai Ketua Umum Pertakin untuk mengorganisir sesuai dengan langkah-langkah organisasi.
“Dengan ini mendaulat Ir. Jainal Pangaribuan sebagai Ketua Umum Pertakin untuk segera melaksanakan Kongres dan membentuk Pengurus hingga ke daerah-daerah,” ujar Ardian sembari memberikan berkas Deklarasi.
Sementara itu, Jainal Pangaribuan dalam pidato deklarasi menyuarakan Pertakin akan fokus melakukan riset dan percontohan untuk meningkatkan produktifitas pertanian di daerah-daerah terpencil. Dia mengemukakan dengan cara penyuluhan digital adalah cara yang tepat.
“Sebagai organisasi tidak terlepas dari spirit gerakan. Dengan mengumpulkan seluruh lulusan pertanian untuk menjadi penggerak bagi petani dan menjaga basis-basis pertanian,” ujar Jainal yang juga seorang petani Aren.
Kegamangan banyak negara termasuk Indonesia akibat dari pandemi Covid-19 bahwa dunia akan mengalami krisis pangan. Hal ini mendorong Jainal bergerak cepat terkhusus melihat kondisi Indonesia yang berlatar belakang pertanian harus menjadi pemenang dari bangsa lain soal ketahan pangan.
“The life of nation will be done,” tutup Jainal dalam pidato.
Perlu diketahui, Pertakin adalah organisasi Petani yang ikut mendirikan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) bersama dengan 13 organisasi Tani lainnya. Dalam sejarahnya Pertakin didirikan 6 Maret 1959 dan terakhir melaksanakan Kongres pada 7 April 1964 di Sukabumi.