Mendadak muncul lagi beberapa kubu yang mengklaim sebagai Organisasi Sayap Partai Demokrat, yang tujuannya untuk menggalang Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggulingkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Bintang Muda Indonesia (BMI), Farkhan Evendi, kemunculan organisasi-organisasi di kubu pendukung KLB itu adalah semacam orang-orang bayaran yang hendak dipergunakan untuk mendongkel kepemimpinan yang sah, yakni AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Organisasi Sayap Partai Demokrat seperti itu, menurut Farkhan, adalah organisasi hantu. Yang kadang muncul, dan kemudian menghilang. Nanti akan muncul lagi, sesuai orderan kepentingan.
“Kami menilai, kemunculan organisasi Kader Muda Demokrat (KMD) dan Angkatan Muda Demokrat (AMD) yang menyatakan dukungan terhadap kelompok yang mengusung KLB adalah bentuk ketidakmampuan mereka mengimbangi kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang visioner,” ujar Farkhan Evendi, dalam keterangan persnya, Minggu (28/02/2021).
Menurutnya, KMD dan AMD ini dulu merupakan orsap yang tidak pernah memiliki prestasi apa-apa bagi Demokrat.
“Sudah lama tidak terdengar, tapi hari ini tiba-tiba muncul lagi, apa selama ini sembunyi di meja Moeldoko?” sebut Farkhan.
Farkhan juga mempertanyakan sejauh mana kredibilitas KMD dan AMD sebagai organisasi sayap Demokrat. Karena menurutnya keberadaan organisasi tersebut sejauh ini hanya berbasis klaim.
Farkhan mengatakan, sejak awal keberadaan mereka adalah sebagai penjilat kekuasaan. Terbukti, selama ini mereka tidak pernah melakukan kerja-kerja layaknya organisasi yang sehat. Tidak menyelenggarakan kaderisasi.
“Tidak ada dari mereka yang punya jasa untuk Demokrat. Keberadaan mereka di Demokrat adalah murni karena kebaikan hati Pak SBY, bukan berdasarkan prestasi yang mereka pernah lakukan,” lanjut Farkhan.
Buktinya lagi, kata dia, setelah masa pengabdian SBY selesai, mereka makin nyungsep. Kemunculan mereka hari ini adalah tidak lebih karena telah memiliki tuan baru dan yang mereka pertuan.
Kini, katanya lagi, orsap-orsap hantu itu memiliki motif busuk. yakni untuk membajak dan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
“Kemunculan mereka itu tidak lebih dari agenda mencari sesuap nasi. Demi menyenangkan yang mereka pertuan hari ini. Kalau lama tak aktif lalu ngomong hak, ya itu orang linglung” kata Farkhan.
Farkhan juga menyebut, tuduhan yang disampaikan KMD dan AMD terkait kepemimpinan AHY itu jelas tidak berbanding lurus dengan fakta dan realitas yang ada.
Terbukti, AHY sangat berprestasi, baik bicara elektabilitas maupun kemenangan yang telah diraih Demokrat.
Penyangkalan mereka atas fakta prestasi Demokrat di bawah kepemimpinan AHY tersebut, lanjutnya, adalah bukti ketidakmampuan mereka mengimbangi kepemimpinan AHY yang sangat visioner dan profesional.
Jadi, lanjut pendukung AHY ini, bukan AHY yang tidak humanis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tapi merekalah yang sebenarnya tidak mampu berprestasi dan menunjukkan kontribusinya untuk Partai Demokrat.
“Sehingga mereka hanya bisanya mencari-cari alasan yang tidak berdasar dan tidak relevan,” ucap Farkhan.
Farkhan menambahkan, hari ini kubu-kubu pendukung KLB itu berkoalisi dengan para senior yang menjadi penghianat, serta aktor luar yang tak memiliki prestasi apa-apa.
Artinya, kata dia lagi, mereka adalah kumpulan orang-orang yang tidak berprestasi dan tidak mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kemajuan demokrasi dan rakyat Indonesia.
“Hal itu terkonfirmasi, karena selama ini mereka tidak pernah mampu turut aktif dalam pengabdian dan kerja nyata Partai Demokrat atas masalah yang dihadapi rakyat Indonesia,” imbuhnya.

Sejauh ini, berbagai upaya nyata telah dilakukan Partai Demokrat demi membantu permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat Indonesia.
Mulai dari upaya melakukan penanganan pandemi Covid-19, aksi peduli dan berbagi, hingga membina UMKM.
“Dan itu tak pernah sedikit pun dilakukan oleh para senior yang telah dipecat dan organisasi sayap sepeti AMD dan KMD,” katanya.
Farkhan mengatakan, sangat banyak yang dilakukan AHY. Karena itu, sebagai kader yang waras dan jernih berpikir, Farkhan dan kawan-kawannya di BMI melihat wajah Demokrat sesungguhnya di bawah kepemimpinan AHY.
“Demokrat hari ini tidak menampung orang-orang yang hanya berpolitik dengan motif pribadi, uang dan kekuasaan seperti yang mereka lakukan sekarang,” ujar Farkhan.
Lagi pula, lanjut Farkhan, organisasi sayap tidak memiliki hak untuk mengajukan KLB. Kemudian, KLB yang mereka dorong, tak memenuhi syarat.
“Itulah mengapa gerakan dari para pendukung KLB disebut inkonstitusional,” ujarnya lagi.
Sederhana saja, kata dia lagi, organisasi sayap (orsap) tidak memiliki hak untuk mengajukan KLB artinya langkah mereka dengan berkoar-berkoar di media mendukung KLB sudah menyalahi aturan yang ada di Partai Demokrat.
“Selain itu syarat-syarat dilakukannya KLB tidak mampu mereka penuhi, maka dari itu sekali lagi kami tegaskan gerakan yang mereka lakukan adalah inkonstitusional,” sebutnya.(RGR)